KONSEP GARAPAN
1.
Cerita
atau lakon
Cerita harus ditulis secara kronologis, sistematis, dan berisi
ungkapan yang dapat mencerminkan suatu gagasan yang ingin diungkapkan. Pada
bagian ini diuraikan bagian dari adegan atau plot yang telah direncanakan. Oleh
karena adegan atau polt tersebut adalah sebuah konstruksi untuk menunjukkan
keberadaan struktur tari, maka setidaknya ada
tiga bagian cerita, yaitu : tari awal, isi tari dan tari akhir.
2.
Tipe
Tari
a.
Tari
Murni
Tari murni merupakan
sebuah tarian (koreografi) yang rangsang awalnya berupa rangsang kinetik atau
gerak. Koreografer hanya semata-mata memfokuskan gerak; dari tubuhnya sendiri
atau gerak dari sumber tertentu. Tari murni dapat dirancang berdasarkan
pengembangan motif gerak simbolis, tetapi akan dapat dipersepsi seolah-olah
representatif. Karena gerakan yang akan diekspreikan sangat tidak nyata. Karena
murni dalam pengertian teknik gerak tubuh adalah kemampuan tubuh
mengkomunikaikan gerakan itu sendiri. Seperti konsep teknik tari modern yang
dikembangkan oleh Doris Humphrey, yaitu teori fall and recovery (jatuh dan bamgkit kembali). Jatuh dan bangkit
adalah gerakan yang representatif tetapi jika pola pengembangan motif gerak
dengan pendekatan tari murni maka akan menghasilkan penyajian yang bersifat
simbolis (sebagai Tanda-Tanda).
b.
Tari
Studi
Tari
studi pada hakikatnya merupakan bentuk tari murni. Hanya saja, sebuah tari
studi memang tidak terbatas pada studi gerak murni, tetapi bisa mempunyai
jangkauan pengambilan unsur gerak yang lebih bervariasi. Inti dari tari studi
adalah memfokuskan pada teba gerak yang
berbatas dan spesifik karena tari studi menekankan pada terwujudnya sebuah
komleksitas gerak yang khas. Terwujudnya sebuah kompleksitas geraka yang khas.
Tari studi jika dikembangkan dari gerak representatif maka akan mendapatkan
kesan yang seolah-olah simbolis.
c.
Tari
Abstrak
Tari
abstrak merupakan suatu tarian yang tidak menyajiakn skema bentuk yang umum.
Biasanya, tarian ini hanya dimengerti sebagai kemiripan yang kabur
(samar-samar) dari sesuatu yang nyata. Tari abstrak bisa diangkat dari rangsang
gagasan (idesional), yaitu untuk mengungkapkan imajinasi yang kaya ide an sarat
makna.
d.
Tari
Liris
Tari
liris adalah perwujudkan kwalitas tari yang selalu bersandar pada bentuk yang
memiliki penampilan halus, lembut, ringan dan melankolis atau ungkapan gerak
yang sentimentil. Tari yang bertumpu pada tipe liris cocok untuk menyajikan
tema-tema tragedi, romantis dan atau kisah-kisah yang mengungkapkan rasa iba.
e.
Tari
Dramatik dan Dramatari
Tari dramatik mengandung arti bahwa
gagasan yang hendak dikomunikasikan sangat kuat dan penuh daya pikat (menarik),
dinamis dan banyak ketegangan. Tari dramatik mungkin lebih menekankan pada
konflik antara seorang dengan seorang yang lain, atau konflik dalam dirinya sendiri.
Tari dramatik memusatkan pada sebuah kejadian atau suasana dengan tidak
menggelar cerita.
Drama tari mempunyai alur cerita yang
jelas dan runtut. Tari ini serta menggambarkan suatu kenyataan seperti adanya.
Dalam menggarap tari yang bertipe dramatik dan dramatari, penata tari harus
memperhatikan suasana, karekteristik tokoh, dan konflik-konflik.
f.
Tari
Komik (Tari Lucu)
Tari
yang bertipe ini mengacu pada sesuatu di luar kewajaran, di mana ungkapan yang
bakal dikomunikasikan diharapkan dapat membuat perasaan menjadi geli. Tari ini
juga sangat menarik untuk sajian hiburan.
3.
Mode
Penyajian
Mode penyajian adalah suatu bentuk hasil
proses penggarapan yang mengantarkan pada suatu koreografi tertentu sehingga
pada akhir proses garapan, seorang koreografer dapat memahami dengan benar
bentuk bentuk koreografi yang telah diproduksi.
a.
Mode
Penyajian tari secara representasional, Mode penyajian ini akan
menghasilkan sebuah koreogarafi yang mengetengahkan wujud ide dari obyek-obyek
secara nyata (realistik). Dengan demikian, sesuatu yang digambarkan itu akan
benar-benar tampak naratif (bercerita).
b.
Mode
penyajian tari secara simbolis, penyajian ini tidak menekankan obyek
secara nyata karena kenyataan dianggap tidak mampu untuk menyampaikan isi tari.
Dengan demikian, yang ditampakkan dalam koreografi model ini adalah esensi yang
lebih menawarkan suatu kedalaman makna. Pada umumnya, penampilan tari yang
simbolis wujudnya adalah abstrak.
tipe tari abstrak, adakah buku atau pendapat yang bisa jadi pedoman?
BalasHapusSumber bukunya mana ya
BalasHapusTerima Kasih
BalasHapusThe Rise and Fall of Casino in Las Vegas: The Rise and Fall of
BalasHapusCasino in 정읍 출장안마 Las Vegas: The Rise and Fall 군포 출장마사지 of Casino in Las Vegas: The Rise and Fall 경산 출장마사지 of 제주 출장마사지 Casino in Las Vegas: The Rise and Fall of Casino in Las Vegas: The Rise and Fall of 포항 출장안마 Casino in