Selasa, 14 Mei 2013

Materi Pendidikan Seni Tari


KONSEP GARAPAN

1.       Cerita atau lakon
Cerita harus ditulis secara kronologis, sistematis, dan berisi ungkapan yang dapat mencerminkan suatu gagasan yang ingin diungkapkan. Pada bagian ini diuraikan bagian dari adegan atau plot yang telah direncanakan. Oleh karena adegan atau polt tersebut adalah sebuah konstruksi untuk menunjukkan keberadaan struktur tari, maka setidaknya ada  tiga bagian cerita, yaitu : tari awal, isi tari dan tari akhir.

2.       Tipe Tari
a.       Tari Murni
Tari murni merupakan sebuah tarian (koreografi) yang rangsang awalnya berupa rangsang kinetik atau gerak. Koreografer hanya semata-mata memfokuskan gerak; dari tubuhnya sendiri atau gerak dari sumber tertentu. Tari murni dapat dirancang berdasarkan pengembangan motif gerak simbolis, tetapi akan dapat dipersepsi seolah-olah representatif. Karena gerakan yang akan diekspreikan sangat tidak nyata. Karena murni dalam pengertian teknik gerak tubuh adalah kemampuan tubuh mengkomunikaikan gerakan itu sendiri. Seperti konsep teknik tari modern yang dikembangkan oleh Doris Humphrey, yaitu teori fall and recovery (jatuh dan bamgkit kembali). Jatuh dan bangkit adalah gerakan yang representatif tetapi jika pola pengembangan motif gerak dengan pendekatan tari murni maka akan menghasilkan penyajian yang bersifat simbolis (sebagai Tanda-Tanda).

b.      Tari Studi
Tari studi pada hakikatnya merupakan bentuk tari murni. Hanya saja, sebuah tari studi memang tidak terbatas pada studi gerak murni, tetapi bisa mempunyai jangkauan pengambilan unsur gerak yang lebih bervariasi. Inti dari tari studi adalah  memfokuskan pada teba gerak yang berbatas dan spesifik karena tari studi menekankan pada terwujudnya sebuah komleksitas gerak yang khas. Terwujudnya sebuah kompleksitas geraka yang khas. Tari studi jika dikembangkan dari gerak representatif maka akan mendapatkan kesan yang seolah-olah simbolis.

c.       Tari Abstrak
Tari abstrak merupakan suatu tarian yang tidak menyajiakn skema bentuk yang umum. Biasanya, tarian ini hanya dimengerti sebagai kemiripan yang kabur (samar-samar) dari sesuatu yang nyata. Tari abstrak bisa diangkat dari rangsang gagasan (idesional), yaitu untuk mengungkapkan imajinasi yang kaya ide an sarat makna.

d.      Tari Liris
Tari liris adalah perwujudkan kwalitas tari yang selalu bersandar pada bentuk yang memiliki penampilan halus, lembut, ringan dan melankolis atau ungkapan gerak yang sentimentil. Tari yang bertumpu pada tipe liris cocok untuk menyajikan tema-tema tragedi, romantis dan atau kisah-kisah yang mengungkapkan rasa iba.


e.      Tari Dramatik dan Dramatari
Tari dramatik mengandung arti bahwa gagasan yang hendak dikomunikasikan sangat kuat dan penuh daya pikat (menarik), dinamis dan banyak ketegangan. Tari dramatik mungkin lebih menekankan pada konflik antara seorang dengan seorang yang lain, atau konflik dalam dirinya sendiri. Tari dramatik memusatkan pada sebuah kejadian atau suasana dengan tidak menggelar cerita.
Drama tari mempunyai alur cerita yang jelas dan runtut. Tari ini serta menggambarkan suatu kenyataan seperti adanya. Dalam menggarap tari yang bertipe dramatik dan dramatari, penata tari harus memperhatikan suasana, karekteristik tokoh, dan konflik-konflik.

f.        Tari Komik (Tari Lucu)
Tari yang bertipe ini mengacu pada sesuatu di luar kewajaran, di mana ungkapan yang bakal dikomunikasikan diharapkan dapat membuat perasaan menjadi geli. Tari ini juga sangat menarik untuk sajian hiburan.

3.       Mode Penyajian
Mode penyajian adalah suatu bentuk hasil proses penggarapan yang mengantarkan pada suatu koreografi tertentu sehingga pada akhir proses garapan, seorang koreografer dapat memahami dengan benar bentuk bentuk koreografi yang telah diproduksi.
a.       Mode Penyajian tari secara representasional, Mode penyajian ini akan menghasilkan sebuah koreogarafi yang mengetengahkan wujud ide dari obyek-obyek secara nyata (realistik). Dengan demikian, sesuatu yang digambarkan itu akan benar-benar tampak naratif (bercerita).
b.      Mode penyajian tari secara simbolis, penyajian ini tidak menekankan obyek secara nyata karena kenyataan dianggap tidak mampu untuk menyampaikan isi tari. Dengan demikian, yang ditampakkan dalam koreografi model ini adalah esensi yang lebih menawarkan suatu kedalaman makna. Pada umumnya, penampilan tari yang simbolis wujudnya adalah abstrak. 

4 komentar:

  1. tipe tari abstrak, adakah buku atau pendapat yang bisa jadi pedoman?

    BalasHapus
  2. The Rise and Fall of Casino in Las Vegas: The Rise and Fall of
    Casino in 정읍 출장안마 Las Vegas: The Rise and Fall 군포 출장마사지 of Casino in Las Vegas: The Rise and Fall 경산 출장마사지 of 제주 출장마사지 Casino in Las Vegas: The Rise and Fall of Casino in Las Vegas: The Rise and Fall of 포항 출장안마 Casino in

    BalasHapus